Arsip

All posts for the month Maret, 2013

PERDAGANGAN BEBAS INDONESIA-CHINA SINYAL KRISIS EKONOMI INDONESIA

Published Maret 11, 2013 by robiatuladawiyah995

ndonesia tengah berusaha meningkatkan kinerja produksi dalam negeri, khususnya meningkatkan kemandirian usaha melalui berbagai kebijakan ekonomi (kredit usaha kecil, PNPM mandiri, kredit Usaha Tani, dan berbagai subsidi pemerintah untuk menumbuhkan ketahanan ekonomi dalam negeri). Upaya tersebut di atas ditujukan untuk melahirkan efisiensi ekonomi dalam negeri, sehingga pengusaha lokal mampu meningkatkan skala ekonomi yang pada akhirnya mampu menyediakan hasil produksi yang dapat diterima masyarakat pada tingkat harga terjangkau (murah).

Upaya di atas didukung pula oleh aksi anti korupsi yang diarahkan untuk mengurangi ekonomi biaya tinggi. Ketika berbagai pungutan liar, serta penyalahgunaan kewenangan anggaran, dan berbagai penggelembungan anggaran telah terkurangi, bahkan dihilangkan, maka efisiensi produksi nasional relatif akan tercapai.

Berbagai usaha di atas tengah dilakukan, efisiensi ekonomi masih merupakan tujuan, hal ini mengandung arti bahwa harga barang dan jasa yang diproduksi perusahaan dalam negeri baik kecil, menengah, maupun besar relatif masih mahal, jika proses produksi menggunakan bahan baku impor maka tentu harga komoditas tersebut semakin mahal, sebab kurs dollar terhadap rupiah masih tinggi.

Kondisi di atas mencerminkan bahwa Indonesia sesungguhnya belum siap melakukan perdagangan bebas dengan negara lain, apalagi dengan negara yang telah mencapai efisiensi ekonomi. Jika kita tetap melakukannya maka produsen dalam negeri akan kehilangan konsumen faktual dan konsumen potensialnya, sebab mereka akan beralih kepada komoditas impor yang lebih murah.

Menyikapi perdagangan bebas ASEAN-China, khususnya Indonesia-China, sesungguhnya merupakan perdagangan bebas yang tidak adil. Kita mengenal sistem ekonomi China belum bisa dikatakan keluar sepenuhnya dari sistem ekonomi terpimpin (Command economic System), berarti komoditas yang dihasilkan China merupakan komoditas nasional, meskipun dihasilkan oleh produsen swasta dapatkah kita menjamin hilangnya keterlibatan Pemerintah China dalam proses produksi (hilangnya subsidi pemerintah, serta bantuan pemerintah lainnya terhadap pengusaha). Pada kondisi seperti ini sesungguhnya produsen swasta Indonesia tengah bersaing dengan negara China sebagai produsen, akan mampukah produsen Indonesia bersaing dengannya ?. Kesulitan bersaing produsen swasta Indonesia dengan produk China terletak pada tingkat efisiensi yang dicapai oleh masing-masing produsen. Tingkat efisiensi produksi produsen swasta Indonesia tentu kalah oleh tingkat efisiensi produksi China, sebab berbagai unsur pendukung tercapainya efisiensi di China sepenuhnya merupakan kebijakan Pemerintah China, sebab negaranya merupakan produsen, dan tingkat ekonomi biaya tinggi di negara China relatif sangat rendah.

komentar saya :

menurut saya pemerintah harus memperhatikan pengesaha-pengusaha kecil dan menengah agar mampu bersaing dalam pasar bebas terutama indonesia-china. yang kita ketahui indonesia sekarang di banjiri oleh produk-produk asal china yang lebih murah,

walaupun begitu kualitas produk indonesia tidak kalah unggul dari produk china. hanya saja tingkat produksi kita belum bisa bersaing dengan china. NMulai dari sekarang kita harus menanampai agar kita lebih mencintai produk dalam negeri. karena dari hal sekesil itu kita akan membangkitakan usaha-usaha kecil menengah agar lebih maju dn mampu bersaing. dan dapat mendominasi pada negara” lain terutama china.

sekarang-sekarang ini di china sedang buming kedai-kedai kopi. karena sebelumnya china tidak engenal kopi. karena banyak turis dan warga negara sana banyak yang bekerja di luar negeri. Maka kebutuhan akan kopi disana meningkat. Dari situ kita bisa meningkatkan pertanian kopi dengan kualitas bagus dan kita akan menjadi pengekspor kopi ke negara china,,

narasumber:

https://bwfitri.wordpress.com/2010/01/07/perdagangan-bebas-indonesia-china-sinyal-krisis-ekonomi-indonesia/#comment-26169