Arsip

All posts for the month September, 2014

Bahasa Indonesia

Published September 29, 2014 by robiatuladawiyah995
  • Definisi Penalaran

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).

Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.

Metode Penalaran

Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.

  • Metode induktif

Paragraf Induktif adalah paragraf yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan umum. Paragraf Induktis sendiri dikembangkan menjadi beberapa jenis. Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi, paragraf analogi, paragraf sebab akibat bisa juga akibat sebab.

Contoh paragraf Induktif:

Pada saat ini remaja lebih menukai tari-tarian dari barat seperti brigdens, shafel muter, salsa (dan Kripton), free dance dan lain sebagainya. Begitupula dengan jenis musik umumnya mereka menyukai rock, blues, jazz, maupun reff tarian dan kesenian tradisional mulai ditinggalkan dan beralih mengikuti tren barat. Penerimaan terhadap bahaya luar yang masuk tidak disertai dengan pelestarian budaya sendiri. Kesenian dan budaya luar perlahan-lahan menggeser kesenian dan budaya tradisional.

Contoh generalisasi:

Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.

∴ Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

  • Metode deduktif

Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

  • Definisi Proposisi

Proposisi adalah istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang memiliki arti penuh dan utuh. Hal ini berarti suatu kalimat harus dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya. Singkatnya, proposisi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah.

Dalam ilmu logika, proposisi mempunyai tiga unsur yakni

  1. Subyek, perkara yang disebutkan adalah terdiri dari orang, benda, tempat, atau perkara.
  2. Predikat adalah perkara yang dinyatakan dalam subjek.
  3. Kopula adalah kata yang menghubungkan subjek dan predikat.

Contohnya kalimat Semua manusia adalah fana.Kata semua dalam kalimat tersebut dinamakan dengan pembilang.Kemudian kata manusia berkedudukan sebagai subyek, sedang adalah merupakan kopula. Adapun predikat di sini diwakili oleh kata fana.

Banyak pemikir modern berpikir bahwa “pernyataan” dan “proposisi” adalah sinonim, atau paling tidak seharusnya sama.

  • Definisi Inferensi

Inferensi adalah tindakan atau proses yang berasal kesimpulan logis dari premis-premis yang diketahui atau dianggap benar. Kesimpulan yang ditarik juga disebut sebagai idiomatik. Hukum valid inference dipelajari dalam bidang logika .
Inferensi manusia (yaitu bagaimana manusia menarik kesimpulan) secara tradisional dipelajari dalam bidang psikologi kognitif ; kecerdasan buatan para peneliti mengembangkan sistem inferensi otomatis untuk meniru inferensi manusia. inferensi statistik memungkinkan untuk kesimpulan dari data kuantitati

Definisi ini diperdebatkan (karena kurangnya kejelasan Ref:. Oxford kamus bahasa Inggris: “induksi … 3 Logika kesimpulan dari suatu hukum umum dari contoh-contoh tertentu..”) Definisi yang diberikan sehingga hanya berlaku ketika “kesimpulan” adalah umum.
1. Sebuah kesimpulan yang dicapai pada dasar bukti dan penalaran. 2. Proses mencapai kesimpulan seperti: “ketertiban, kesehatan, dan dengan kebersihan inferensi”.

Contoh inferensi

Inkoherensi: tidak ada definisi inferensi deduktif telah ditawarkan. definisi yang ditawarkan adalah untuk inferensi INDUKTIF.
Filsuf Yunani didefinisikan sejumlah silogisme , bagian tiga kesimpulan yang benar, yang dapat digunakan sebagai blok bangunan untuk penalaran yang lebih kompleks. Kita mulai dengan yang paling terkenal dari mereka semua:

  1. Semua manusia fana
  2. Socrates adalah seorang pria
  3. Oleh karena itu, Sokrates adalah fana.

Pembaca dapat memeriksa bahwa tempat dan kesimpulan yang benar, tetapi Logika berkaitan dengan inferensi: apakah kebenaran kesimpulan mengikuti dari yang tempat?
Validitas kesimpulan tergantung pada bentuk kesimpulan. Artinya, kata “berlaku” tidak mengacu pada kebenaran atau kesimpulan tempat, melainkan dengan bentuk kesimpulan. Inferensi dapat berlaku bahkan jika bagian yang palsu, dan dapat tidak valid bahkan jika bagian-bagian yang benar. Tapi bentuk yang valid dengan premis-premis yang benar akan selalu memiliki kesimpulan yang benar.
Sebagai contoh, perhatikan bentuk berikut symbological trek:

  1. Semua apel biru.
  2. Pisang adalah apel.
  3. Oleh karena itu, pisang berwarna biru.

Pemikiran langsung dan tak langsung
Pemikiran langsung yaitu apabila kita menetapkan suatu keputusan secara langsung pada satu keputusan tertentu.Pemikiran langsung ini terdiri atas 3 bagian :

  1. Equivalensi adalah rumusan – rumusan yang berarti menyatakan hal – hal yang persis sama secara langsung.
  2. Pembalikan adalah menyusun suatu keputusan baru dengan cara menggantikan subjek dan predikat, status subjek dapat beralih menjadi predikat dan sebaliknya tanpa mengurangi keputusan tersebut.
  3. Perlawanan.

Pemikiran tak langsung adalah cara berpikir yang menggunakan term menengah( M ) yang menghubungkan anatara subjek dan predikat.
Pemikiran tidak langsung ini sebagai bentuk penalaran induksi dan reduksi.
Penalaran Induktif.
Penalaran adalah suatu proses berpikir yang enghasilkan pengetahuan. Di dalam penalaran ilmiah terdapat dua jenis cara penarikan kesimpulan yaitu : logika induktif dan
logika deduktif.
Logika induktif adalah penarikan kesimpulan dari kasus – kasus khusus menjadi kesimpulann yang bersifat umum.
Kesimpulan yang bersifat umum mempunyai dua keuntungan sebagai berikut :

  • Bersifat ekonomis : pengetahuan manusia bukan koleksi dari sejumlah fakta melainkan esensi dari fakta – fakta tersebut.
  • Terdapat kemungkinan untuk proses penalaran selanjutnya baik secara induktif maupun secara deduktif.

Secara induktif berarti dari berbagai pernyataan yang bersifat umum itu dapat bisa di tarik kesimpulan yang bersifat umum.
Penalaran deduktif
Penalaran deduktif adalah kegiatan berpikir yang berlawanan dengan penalaran induktif. Deduktif adalah penalaran yang bertolak dari pernyataan – pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Biasanya memakai pola berpikir yang di sebut syllogisme. Apabila terdapat suatu pengetahuan baru lewat penalaran deduktif maka di sebut kebenaran tautologies. Logika induktif dan logika deduktif dalam proses penalarannya memakai premis – premis berupa pengetahuan yang di anggap benar.

  • Definisi Implikasi

    Dalam Manajemen:

Implikasi Prosedural meliputi tatacara analisis, pilihan representasiperencanaan kerja dan formulasi kebijakan.

Implikasi kebijakan meliputi sifat substansi, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan

Jadi, dalam bahasa Indonesia keterlibatan atau keadaan terlibat.

Contoh :

Mnusia dalam onjek percobaan atau penelitian semakin terasa manfaat dan kepentingannya.

  • Wujud Evidensi

      Evidensi merupakan semua fakta yang ada, semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas yang dihubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran. Fakta dalam kedudukan sebagai evidensi tidak boleh digabung dengan apa yang dikenal sebagai pernyataan atau penegasan. Dalam wujud yang paling rendah evidensi itu berbentuk data atau informasi. Yang dimaksud dengan data atau informasi adalah bahan keterangan yang diperoleh dari suatu sumber tertentu.

  • Cara mwnguji data

Data dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi. Dibawah ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian tersebut.
1. Observasi
2. Kesaksian
3. Autoritas

  • Cara menguji fakta

Untuk menetapkan data atau informasi yang diperoleh adalah fakta. maka harus diadakan penelitian. Penelitian terbagi menjadi dua:

1. Konsistensi, meyakinkan semua bahan atau data adalah fakta.

2. Koherensi, semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.

  • Cara menilai otorisasi

Metode ini digunakan untuk menguasai pengetahuan. metode pengalaman tidak dapat digunakan secara efektik. cara lain digunakan seperti bertanya atau menggunakan pengalaman orang lain.

contoh :

Seorang mahasiswa tidak perlu pergi ke bulan untuk mengetahui tentang keadaan dan situasi bulan. Mereka dapat bertanya pada dosennya atau orang lainyang mempunyai pengalaman

Sumber:

http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran

Pengertian Proposisi

http://ariaayu.blogspot.com/2013/03/pengertian-dan-contoh-inferensi.html

http://nabella2326.blogspot.com/2012/03/wujud-evidensi.html

http://nabella2326.blogspot.com/2012/03/wujud-evidensi.html

http://iinnapisa.blogspot.com/2011/10/cara-menguji-data-fakta-dan-autoritas.html